Mungkin kata-kata galau, labil dan alay sudah gak asing lagi di telinga kita, tapi apa sih sebenarnya arti dari ketiga kata tersebut? Mari kita telusuri bersama!
1. GALAU
oke mari kita telusuri masalah yang rumit layaknya benang kusut ini. Pertama mari kita telusuri apa sebenarnya arti galau itu sendiri ? Galau atau hubbub, confusion. Arti kata Galaumenurut blog yang gue baca yaitu perasaan yang tidak jelas, tidak menentu terhadap sesuatu (biasanya objeknya berupa seseorang). Kadang galau dapat membuat seseorang jadi bosan, mau nangis tapi engga tau kenapa dia mau nangis, membuat jadi lebih melankolis, ingin mendengarkan lagu-lagu METAL atau mello total dan kadang dapat membuat nafsu makan meningkat drastis ! sip, kalo yang terkahir gue rasa engga semua orang setuju ama gue. Tapi kenapa banyak remaja sekarang sering menggunakan katagalau dalam berbahasa dan sering merasakan kegalauan abadi dalam hidupnya (ralat, maksut gue kegalauan saja) ?
TANYA KENAPA ?
Mari kita membahasnya lagi, untuk kali ini saya hanya membahas fenomena galau dalam ruang lingkup remaja saja, jadi maap-maap jikala ada readers yang sudah engga remaja tidak merasa puas akan tulisan saya, tapi just for fun saja. Back to the topic, remaja sekarang sering menggunakan kata galau disaat mereka merindukan seseorang yang mereka sayangi, oke dalam lingkup ini gue fokuskan kepada kekasih, gebetan atau supir mereka, mereka menggunakan kata ini saat mengenang kisah kasih mereka yang indah tetapi sekarang lagi tidak indah atau mereka sedang merenungi nasip karna cintanya tidak terbalaskan. ya tapi mengapa banyak sekali remaja sering merasakan galau ? sipp beberapa tips dari gue semoga bisa membantu.
kalian para pemuda-pemudi janganlah stuck diri kalian disitu aja ! jalan lo semua masih panjaang. janganlah ngabisin waktu lo untuk bergalau ria, masih banyak hal berguna lain yang bisa lo lakuin, lakukan lah hal terbaik selama kalian semua masih punya waktu untuk melakukannya. raih cita-cita lo semua selama masih muda, lakukan kegiatan positif jangan sampe kalian semua menyesal di kemudian hari. galau itu cuma bisa buang-buang waktu lo semua aja, jangan lah terlarut terlalu-lalu akan sesuatu ! (please apasih bahasa gue ?) kalo jodoh ga akan lari kemana, ini belum saatnya kalian para remaja untuk waktu seperti itu. jadi semangaaatlah dunia masih butuh perubahan dari kalian semua ! selain itu, kalau kalian glau pasti muka kalian akan memelas dan tertekuk bak pakaian yang belom di gosok, sip itu bakal membuat kalian cepet tua. please deh inget lagunya dewa, hadapi dengan senyuman, jadi senyumlah bahkan tertawa ! because laugh can make your live more alive!
2. LABIL
Dalam keseharian bermasyarakat satu kelompok yang memiliki peran cukup besar dalam kehidupan sosial adalah remaja atau ABG, bagaimana tidak dengan tingkat kontinuitas pergaulan yang melebihi jam kerja karyawan, perkerja kantoran, hingga intensitas yang melebihi waktu pertemuan dengan anggota keluarga, maka muncullah generasi ABG yang hidup dari latar belakang pengaruh sosial dan media dimana jam terbang pergaulan mereka begitu tinggi setiap harinya. Yup, lahirlah istilah baru , sebuah fenomena ABG labil, yang biasa disebut dengan ABABIL.
Hmmm, gelar labil pada ABG atau ABABIL baru ada saat ini lho…, dulu waktu saya masih ABG imut saya juga bisa menilai bagaimana pergaulan di saat itu, saya jelas bisa katakan bahwa kehidupan sosial remaja telah berubah, Adalah bukan hal tabu ketika seorang remaja atau ABG menjalani tahap puberitas dimana dia mengalami perubahan psikologis dan cara berfikir, masa dimana seseorang mencari jati diri, masa dimana seseorang dalam hidupnya merasakan getaran emosi yang berwujud dalam cinta, cemburu serta benci. Dengan semakin derasnya arus globalisasi serta gencarnya arus media informasi disertai semakin pudarnya pendidikan norma dan spiritual maka tidaklah mustahil sangat mungkin munculnya generasi masyarakat baru yang ditandai dengan munculnya generasi ABG labil.
Seorang remaja jelas membutuhkan panutan positif, bahasa gaulnya mungkin idola positif. Berita buruknya adalah sosok idola tersebut hadir dalam wujud seorang entertainer dengan segala hal yang bisa dipuji, entah itu karena dia artis, penyanyi atau band. Siapa yang memperkenalkan idola itu ? yup media infomasi.tidak salah karena adanya panutan atau idola, yang salah adalah apa dan bagaimana mengidolakan, seringkali antusiasme yang begitu tinggi seringkali melupakan tanggung jawab diri. Orang tua dan guru di sekolah secara tidak sadar jika mereka sedang menghadapi gejolak baru bahwa orang tua dan guru memiliki kadar untuk dipatuti lebih tipis ketimbang idola mereka. Maka jangan heran mengapa banyak hasil UAN yang jeblok dan banyak siswa yang mengalami ketidaklulusan.
Apa media salah ? atau orang tua dan guru yang salah?, Dalam kaitan perkembangan seorang remaja saya kira alangkah baiknya jika kita tidak sekedar menyalahkan pihak manapun dengan segala tuduhan, bagaimanapun pihak yang saya maksudkan tetap memiliki tanggung jawab, artinya memang ada kesalahan namun kesalahan yang telah membeludak telah menjadi sebuah sistem akut yang besar. Siapapun ada benar dan salahnya. Siapapun itu.
Okelah… saat ini kasus ABG labil muncul karena mereka memiliki kesamaan dalam cara pandang terhadap masalah dengan landasan yang tidak kuat, sering kali mereka ikut-ikutan trend, gaya atau apapun yang dibawa oleh teman-teman mereka, mereka mudah terpangaruh oleh faktor lingkungan . ABG labil suka menggolongkan diri dalam sebuah kelompok, mereka cenderung ragu terhadap keputusan dalam diri. Masalah terberat yang dihadapi ABG labil adalah ketika sebuah masalah yang terkadang kecil dijadikan sebagai masalah hidup mati, mungkin masalah pertemanan, percintaan dan bisa jadi masalah keluarga, miris sekali ketika hanya masalah cewek atau cowok sehingga mampu membuat sebuah pertengkaran hebat dalam bentuk tawuran pelajar. Belum lagi diantara mereka yang mencoba bunuh diri dalam mengakhiri masalahnya. Seperti saya katakan bahwa mereka, ABG labil ada karena mereka belum memiliki landasan kuat dalam pemikirannya.
3. ALAY
Kring…. bunyi ponsel saya berdering dan langsung saya buka ada SMS dari rekan saya yang tidak perlu saya sebutkan namanya. Setelah dibuka isi SMS itu… Pusing pisan, bacanya soalnya tulisannya itu ngga tau pake bahasa apa. Tapi setelah saya telusuri huruf per huruf ternyata isinya nanyain nanti mau pulang ke rumah ngga?. Asal kalian tau, waktu yang saya butuhkan untuk memahami SMS itu sekitar 10 menit.Itulah sekelumit pengalaman saya mengenai fenomena kata-kata aneh yang saat ini sedang musim dan selalu eksis di Facebook, Twitter, SMS dan lain-lain. Orang-orang di kaskus menyebut bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa-bahasa aneh itu disebut dengan ALAY.
Setelah saya mencoba mencari apa sih yang disebut dengan alay. Akhirnya setelah membaca beberapa sumber akhirnya saya simpulkan alay adalah singkaran dari “anak layangan”. Pokoknya anak anak nora banget, gayanya sok asik.
Secara teknik ada beberapa cara orang nulis yang katanya disebut dengan tulisan alay diantaranya adalah :
- Menulis dengan mencapur adukan huruf besar dan huruf kecil dan terkadang dengan simbol-simbol.
- Menulis dengan mencampur adukan antara bahasa asing dengan bahasa Indonesia disertai dengan menambah-nambahkan huruf yang ngga penting.
Jika fenomena ini dibiarkan, maka mungkin 10 atau 20 tahun mendatang kita akan kehilangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal mereka, di sekolah masing-masing diajarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mungkin pola pikir mereka yang memandang bahwa jika menggunakan kata-kata “alay” seperti itu terlihat gaul oleh teman-temannya.
Untuk mencegah fenomena “alay” yang merebak di facebook, maka akhir-akhir ini facebook melarang penggunaan nama yang mengandung karakter-karakter “alay”
0 komentar:
Posting Komentar